Kamis, 02 Juni 2011

LAPORAN PRAKTIKUM INISIASI AKAR

Nama : Bambang Sutrisno Tanggal Praktikum :
NRP : A24090137 Bahan tanaman : Vigna sinensis
Mayor : AGH Asisten : 1. Henny W (G34070044)
Kelompok : 5 2. Nisfulaila YK (G34070085)
INISIASI AKAR
I.TUJUAN
Merangsang pembentukan akar pada stek batang kacang panjang dengan auksin
II. HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengaruh Auksin terhadap Inisiasi Akar
Perlakuan Jumlah baris akar lateral Jumlah akar lateral Jumlah primordia akar Panjang rata-rata akar (cm)
Destilata (kontrol) 3 4 0 5
Hoagland 1/4+hara mikro + 1ppm 2 3 1 3,5
Hoagland – N 3 5 0 6
Hoagland 1/4+hara mikro + 0,1 IAA 4 5 1 3,8

III. PEMBAHASAN
Inisiasi merupakan salah satu aspek dari tumbuh pada tanaman dengan menghasilkan bagian-bagian atau organ baru. Kenaikan jumlah akar merupakan salah satu dari ciri pertumbuhan atau inisiasi tersebut. Rambut akar dapat tumbuh dari akar utama (akar lateral) maupun berasal dari jaringan batang tumbuhan (akar adventif), yang dapat dipacu dengan pemberian golongan hormon auksin dalam jumlah tertentu. Daerah tergenerasi akar terletak pada absisat batang yang dipotong mengikutiperpindahan polar auksin menuju proses akhir fisiologi, yang letaknya lebih dekat dengan ujung tanaman (Mukherji and Ghosh 2000)

Asam indol-3 asetat (IAA) diidentifikasi tahun 1934 sebagai senyawa alami yang menunjukkan aktivitas auksin yang mendorong pembentukan akar adventif. IAA sintetik juga telah terbukti mendorong pertumbuhan akar adventif. Pada era yang sama juga ditemukan asam indol butirat (IBA) dan asam naptalen asetat (NAA) yang mempunyai efek sama dengan IAA. Dan skarang sesungguhnya, hal itu ditunjukkan bahwa inisiasi sel untuk mmbentuk akar tergantung dari kandungan auksin (Anonim, 2008). Pembentukan inisiasi akar dalam batang terbukti tergantung pada tersedianya aiksin di dalam tanaman ditambah pemacu auksin (Rooting Co-factors) yang secara bersama-sama mengatur sintesis RNA untuk membentuk primordia akar.
Auksin juga memacu perkembangan akar liar pada batang. Banyak spesies berkayu, misalnya tanaman apel (Pyrus malus), telah membentuk primordia akar liar terlebih dahulu pada batangnya yang tetap tersembunyi selama beberapa waktu lamanya, dan akan tumbuh apabila dipacu dengan auksin. Primordia ini sering terdapat di nodus atau bagian bawah cabang diantara nodus. Pada daerah tersebut, pada batang apel, masing-masing mengandung sampai 100 primordia akar. Bahkan, batang tanpa primordia sebelumnya kan mampu menghasilkan akar liar dari pembelahan lapisan floem bagian luar (Salisbury dan Ross 1995).
Inisiasi akar dalam praktikum ini dipacu oleh pemberian auksin pada media tumbuh stek batang kacang panjang. Tanaman dipotong menyisakan hipokotil akan digunakan sebagai tanaman percobaan pada kultur air. Kultur air untuk percobaan ini diberikan konsentrasi auksin yang berbeda, dengan perlakuan lain berupa media air destilata dan larutan Hoagland. Berdasarkan hasil pengamatan, diperoleh data bahwa stek kacang panjang dengan larutan hoagland ¼ +hara mikro + 0,1 IAA memiliki akar lateral sama banyaknya dengan perlakuan Hoagland – N dengan jumlah akar 5. Larutan dengan aquades (kontrol) dan hoagland ¼ + hara mikro + 1 ppm memiliki akar lateral masing – masing sebanyak 4 dan 3.
Rata-rata panjang akar lateral tersebut juga berbeda secara signifikan, yakni : 60 mm (larutan hoagland - N); 38 mm (larutan hoagland 1/4 + 0,1 mg IAA + hara mikro); 35 mm (larutan hoagland ¼ + hara mikro + 1ppm); dan air aquades sebesar 50 mm. Berdasarkan literature yang ada, terdapat hubungan antara pertumbuhan akar, batang, dan tunas pada tumbuhan dengan auksin. Konsentrasi auksin yang rendah dapat memacu pertumbuhan akar lateral lebih cepat, sebaliknya akan menghambat pertumbuhan pada kadar yang tinggi. Kadar optimum hormon auksin untuk pertumbuhan akar jauh lebih rendah, kira-kira 1/100.000 dari kadar optimum untuk pertumbuhan batang (Dwidjosepoetro 1986). Auksin tersebut sangat aktif dalam mempercepat dan memperbanyak keluarnya akar lateral dari stek batang, sehingga penyerapan air dan unsur hara pada tanaman dapat mencapai ukuran optimum.
Hasil percobaan sesuai dengan literatur, karena jumlah dan panjang akar lateral terbanyak dijumpai pada kultur larutan hoagland 1/4 +hara mikro + 0,1 mg IAA karena pengaruh auksin akan efektif pada konsentrasi yang kecil. Apabila dosis auksin terlalu besar atau terlalu kecil justru akan menghambat pertumbuhan akar tanaman.
Hormon auksin berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan perpanjangan akar lateral (pada konsentrasi optimum auksin). Jika konsentrasi auksin terlalu tinggi maka akan menghambat pertumbuhan dan perpanjangan akar.
Inisiasi akar dengan auksin menyebabkan pertumbuhan akar secara lateral. Perlakuan pertama adalah dengan mengamati jumlah baris sedangkan perlakuan kedua mengamati panjang akar lateral. Inisiasi akar didapatkan dengan bertambah panjangnya akar lateral tersebut, karena inisiasi akar itu terjadi pada bagian ujung akar, maka pertumbuhannya selalu dominan untuk memanjang, selain dikarenakan letak hormon auksin selalu berada di bagian ujung sel. Konsentrasi auksin yang rendah merupakan konsentrai auksin yang efektif untuk inisiasi akar, karena auksin dngan konsentrasi yang sangat tinggi atau sangat rendah justru akan menghambat pertumbuhan akar. Fungsi auksin secara praktis dapat digunakan untuk memicu pertumbuhan dan perpanjangan akar, pembentukan buah dan bunga, dan pembentukan tunas.






KESIMPULAN

Inisiasi akar merupakan salah satu mekanisme dalam menerapkan stek batang pada tumbuhan. Inisiasi akar dipicu oleh pemberian hormone auksin dalam konsentrasi tertentu. Berdasarkan literatur, konsentrasi auksin yang kecil akan mendorong tumbuhnya akar. Sedangkan pada konsentrasi yang besar justru akan menghambat munculnya akar lateral.

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjosepoetro. 1986. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia.
Lakitan B. 1994. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Mukherji S and Ghosh. 2002. Plant Physiology. New Delhi: Tata Mc. Graw Hill Publishing Company Limite.
Salisbury, F.B. dan Ross, C.W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Dasar jilid 2. Bandung : ITB Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar